Blog ini berisi sirah atau sejarah atau kisah-kisah islam yang mengispirasi, renungang, amalan, serta kesehatan

Thursday 7 December 2017

Guru Muhammad Al Fatih (Penakluk Konstatinopel)

Sultan Murad II menyiapkan beberapa guru khusus untuk putranya Muhammad Al fatih. Namun mereka semua gagal mengajarinya karena ia seorang anak yang bandel dan tidak tunduk pada perintah mereka.
Muhammad Al Fatih (Penakluk Konstatinopel)

Melihat kondisi itu, Sultan Murad II kemudian mendelegasikan tugas pembinaan dan pengajaran putranya kepada seorang ulama, Maula Ahmad bin Ismail Al-Kurani. Sultan memberinya sebuah cambuk yang akan di gunakan untuk memukul Muhammad jika ia membandel. Al-kurani masuk kedalam ruangan belajar dengan membawa cambuk itu di tangannya. Kepada Pangeran Muhammad II, ia berkata :
"Ayahmu mengutuskanku untuk mengajar dan memukulmu jika engkau melanggar perintahku"
Pangeran Muhammad hanya tertawa mendengar ucapan itu. Syekh Al Kurani pun memukulkan di majelis itu dengan pukulan yang sangat keras hingga pangeran Muhammad menjadi takut karenannya. Dalam waktu yang singkat, ia pun berhasil mengkhatam Al quran sebelum usia 8 tahun.

Kemudian Syekh Kurani mengajarinya ilmu-ilmu keislaman yang menjadi pegangan mayoritas ulama pengajar pada waktu itu. Kepada Maula Al Kurani, Al Fatih mempelajari berbagai kitab sejarah. Kecerdasannya semakin tampak dan keunggulannya semakin menonjol di antara semua pangeran.

Sejak kecil, ia telah menguasai bahasa Turki, Persia dan Arab: baik untuk kemampuan membaca, menulis, berbicara dan menerjemahkannya. Lalu di masa remajanya, ia mempelajari bahasa Yunani, serbia, italia dan Latin. 
- Syaikh Ramzi Al-Munyawi, Muhammad Al Fatih (Penakluk Konstatinopel)

No comments:

Post a Comment